CARA MEMBUAT KERANGKA DAUN

Apakah kamu ingin membuat kerangka daun seperti ini?

suvenir daun

kerangka daun sirsak karya ayokado

Ini istilahnya adalah pembentukan kerangka (skeletonizing) lebih tepat lagi skeletonizing daun. Unik dan antikkan? Cara termudah adalah dengan menggunakan bahan kimia chloral hydrate dan secara alami dengan lumpur. Pada kesempatan ini cukup cara yang alami saja. Cara membuatnya secara alami adalah:

1.       Rendam daun dalam air hujan atau air lumpur dalam wadah di luar rumah.

2.       Masukkan daun dalam wadah.

3.       Isi dengan air hujan.

4.       Tutup wadah, agar tidak dimasuki kotoran atau dijadikan sarang nyamuk (jentik-jentik nyamuk).

5.       Biarkan minimal 2 bulan.

6.       Pindahkan di wadah lain, cuci yang sudah busuk dan dibilas sampai bersih. Pada tahap ini dilakukan dengan sangat hati-hati dan menggunakan sarung tangan.

7.       Keringkan diatas karton, lebih baik diangin-anginkan saja.

8.       Untuk pemutihan dilakukan dengan peroksida atau hydrogen peroksida (H202) atau soda api.

9.      Pewarnaan dapat langsung dilakukan dengan cara dicelupkan pada wenter.

10.   Pengeringan cukup dengan diangin-anginkan saja. Bisa didapatkan di toko-toko bahan kimia. Jika di Yogyakarta maka salah satunya pengalaman saya adalah di Brata Chem.

Namun ketika musim hujan tiba, maka caranya yang paling ampuh adalah dengan membiarkan daun didalam wadah untuk terkena derasnya air hujan. Pengalaman saya dengan daun sirsak adalah membiarkannya terpapar air hujan dan daun sudah bisa didapatkan sebelum sebulan penuh dan hasilnya adalah seperti diatas. Daun yang bisa dibuat untuk skeletonizing antara lain Annona muricata (sirsak) , Artocarpus heterophyllus (nangka) , Hevea brasiliensis(karet) , Ficus religiosa (pohon Bodhi).

Suvenir Tempat Tisu

Tempat Tisu karya Ayokado

Pemanfaatan kerangka daun ini bisa untuk hiasan pada suvenir. Tampilan pada suvenir akan tampil lebih menarik. Bahkan sebuah kerangka daun ini dapat menjadi suvenir sendiri. Sangat unik dan menarik bukan? Selamat berkarya. Jika sudah jadi jangan lupa balik kesini untuk upload hasilmu. Salam kreasi 😉

 

 

TIPS MERANGKAI BIJI DAN BUAH KERING

  1. Buah dan biji yang akan dirangkai sebaiknya diberi tangkai lidi atau kawat.
  2. Biji dan buah harus sudah benar-benar melalui proses pengawetan.
  3. Biji dan buah yang bentuknya lebih besar dirangkai lebih dahulu, baru kemudian biji atau buah yang lebih kecil.
  4. Alasi vas dengan lem kayu atau lem PVC. Lem ini akan menahan buah sehingga tidak bergerak.
  5. Usahakan seluruh permukaan vas atau keranjang tertutup rapat dengan buah dan biji.
  6. Semprot dengan pylox warna bening atau clear supaya rangkaian lebih indah.
  7. Sebelum ditancapkan, tangkai biji dan buah diberi lem kayu agar kuat melekat.
  8. Biji kecil sebaiknya ditempel atau dirangkai berkelompok sesuai jenisnya.

 

(sumber : tatang, siti marjam. Kreasi biji dan buah kering)

TIPS MENCIPTAKAN WARNA UNIK RAJUTAN

Agar hasil rajutan anda memiliki ciri khas ciptakan warna sendiri, warna-warna artistik yang tidak umum di pasar. Cobalah mencampur 2-3 warna. Misalnya padukan warna kuning dan biru atau kuning dan merah serta hijau.

Cara Pewarnaan Benang

1. Siapkan beberapa gulung benang dengan warna dasar putih.

2. Siapkan wenter untuk mencelup bahan pakaian. Baca petunjuk pemakaian di label kemasan.

3. Masukkan wenter dalam air dingin tambahkan 1 sendok teh untuk 1 liter air (agar hasilnya bercahaya)
, lalu aduk rata.

4. Masak sampai mendidih.

5. Angkat, lalu masukkan benang ke dalam pencampuran wenter. Rendam sampai larutan menjadi dingin.

6. Angkat benang, lalu cuci denagn air dingin sampai warna air bilasan bersih.

7. Angin-anginkan sampai benang kering (jangan terkena sinar matahari)

Sudah sedia membuat warna baru? Selamat berkarya semoga karya rajut Anda diminati dipasaran.

TIPS MERAWAT BUKU

Buku adalah sumber ilmu. Jaman sekarang memang teknologi sudah merambah sampai buku elektronik. Keadaan demikian tetap saja tidak mampu mengubah fungsi buku cetak. Buku cetak tetap akan selalu ada karena kenyataannya tidak semua buku mampu dicetak. Misalkan saja buku yang mengupas kerajinan itu lebih banyak dibanding dengan ilmu yang bertebaran di google. Lalu bagaimana cara merawat buku? Berikut tips merawat buku:

1.      Sampul buku dengan benar, jangan sembarang sampul, sesuain dengan tebal tipis buku.

2.      Label Identitas atau nama jangan lupa dibuat dibagian samping atau depan buku.

3.      Isi Label Identitas dapat berupa | Nama Pemilik | Alamat | No.HP | No. Buku | Jenis Buku | Pengarang

4.      Yap betul, Label tadi jangan lupa dilakban. Kalo perlu sebelum disampul, didalam

5.      Hah?! disobek? | Tenang | Buat cap stempel dengan namamu| bisa ditambah “back to 085xxx” | atau desain sesukamu 🙂

6.       Cap Stempel tadi bisa kamu cap pada halaman-halaman tertentu, diruang kosong.

7.      Patuhi aturan saat membaca | Tidak sambil, makan, minum ataupun ngemil, terutama yang berminyak !!

8.      Jangan lupa selesai baca tempatkan buku dirak, meja, atau wadahnya.

9.      Yang hobi pinjamin sila bikin Buku Peminjaman. Dapat berisi | Nama | HP | Alamat | Judul Buku | Tanggal Pinjam & Kembali

  1. Yakk betull !! Jangan dipake buat bantal, apalagi gebuk ilmu kagak masuk :p
  2.  Buat pembatas buku yang cukup unik, misal plastic bekas sabun atau pewangi. Bisa membuat makin betah membaca lho.

 

Demikian beberap tips merawat buku. Semoga buku awet ilmu tersampaikan. 🙂